dari reply-reply twit saya, banyak laki-laki yang berbagi kisah.
percayalah, lelaki itu juga punya luka batin, hanya saja banyak yang memendamnya.
di sekitar kita, society memang membuat konstruksi bahwa lelaki harus tangguh, kuat, gagah, seolah tak boleh menangis saat luka.
“tapi aku sama adek kan cuma pilah sampah mang. terus tinggal di tempat pembuangan akhir dan gak sekolah. apa bisa ikut ngelukis dipamerin di Jepang?”
omongan yang bikin gue panas karna keadaan yang anak-anak ngerasa mimpinya dibatasi realita. “anak hebat pasti bisa”, jawab gue.
Exhuma ini emang gak bisa sekali nonton.
Walau detail2 yg diperlukan semuanya ada di film, kegilaan percabangan cerita dari kerjaan tukang bongkar makam ke sejarah Korea & Jepang ini seru banget dikulik.
Dimulai dari ular aneh yang jadi jump-scare pertama di film ini.