Islah Bahrawi (@islah_bahrawi) 's Twitter Profile
Islah Bahrawi

@islah_bahrawi

Bukan Gus, apalagi Kyai. Cuitan pribadi, dan tak biasa basa basi. Penikmat baca, musik, kopi & kretek. Bukan pengurus PBNU tapi Nahdliyin organik sejak lahir.

ID: 1619899748387000322

calendar_today30-01-2023 03:26:24

6,6K Tweet

70,70K Followers

1,1K Following

Islah Bahrawi (@islah_bahrawi) 's Twitter Profile Photo

Peristiwa Malari, Kudatuli hingga Reformasi, tidak ada isu yang sampe ke "bau ketek" segala. Yang hari ini lucu banget. Padahal dia menantu raja jawa loh. Kurang ajar klean semua. Ampun, sendiko dawuh raja ..πŸ™

Islah Bahrawi (@islah_bahrawi) 's Twitter Profile Photo

Cara mainnya masih gaya lama. Kita tahu, ini sebenarnya pasukan berani mati untuk kebutuhan hidup. jakartasatu.com/2024/08/24/pas…

Islah Bahrawi (@islah_bahrawi) 's Twitter Profile Photo

To whom it may concern: Kalian para elit politik silakan "hanky-panky" sedemikian rupa. Tapi reaksi rakyat selalu berjalan dengan logikanya sendiri. Belajarlah dari algoritma Arab Spring, Black Live Matter dan Peringatan Darurat kemarin. Ndak usah "wat-megawat" deh!

Islah Bahrawi (@islah_bahrawi) 's Twitter Profile Photo

Gini loh, kalian yg masih maksa Ahok maju, berarti bakal kemakan jebakan betmen Mulyono Cs. Kalian berhasil digiring ke arah romantisme personal, bukan elektoral. Pilkada DKI ini melawan tiang tol bos! Dan ingat, di sono juga ada PKS yg kita udah tahu cara mainnya. Mari mikir!

Islah Bahrawi (@islah_bahrawi) 's Twitter Profile Photo

Kalau tiba-tiba ternyata yg dipilih PDIP adalah Ahok, saya penasaran aja suara mereka yang ngaku Ahoker tapi sekarang mendukung calon lain. Politics always runs on its own will. Seru banget tuh..

Islah Bahrawi (@islah_bahrawi) 's Twitter Profile Photo

Terkesan banget ketika mereka hanya terbang di kelas ekonomi. Anak2nya tdk lolos CPNS, jualan pisang, martabak. Mereka berhasil jadi "berhala" saya. Di akhir cerita, ternyata semua itu palsu belaka. Mereka tak bermata, tak bertelinga. "Con artist" yg sangat paripurna. Biji ayam!

Terkesan banget ketika mereka hanya terbang di kelas ekonomi. Anak2nya tdk lolos CPNS, jualan pisang, martabak. Mereka berhasil jadi "berhala" saya.
Di akhir cerita, ternyata semua itu palsu belaka. Mereka tak bermata, tak bertelinga. "Con artist" yg sangat paripurna. Biji ayam!
Islah Bahrawi (@islah_bahrawi) 's Twitter Profile Photo

Hampir semua Parpol diobok-obok oleh satu orang yg tdk punya partai. Kalian digiring lalu dikandangin untuk melawan satu Parpol yg justeru leluasa bergerak di luar kandang. Lalu sampai kapan kalian mau dibegoin untuk mikirin satu orang dgn risiko kehilangan jutaan konstituen?

Hampir semua Parpol diobok-obok oleh satu orang yg tdk punya partai. Kalian digiring lalu dikandangin untuk melawan satu Parpol yg justeru leluasa bergerak di luar kandang. Lalu sampai kapan kalian mau dibegoin untuk mikirin satu orang dgn risiko kehilangan jutaan konstituen?
Islah Bahrawi (@islah_bahrawi) 's Twitter Profile Photo

Salut dan terima kasih kepada kaum muda yg dengan gagah berani melawan rezim Mulyono. Hormat untuk kalian yg tidak percaya begitu saja dgn gaya polos dan sok egaliternya. Tidak seperti kami yg 9 tahun menjadikannya berhala, terhipnotis oleh tampilan itu. Kalian keren banget!

Salut dan terima kasih kepada kaum muda yg dengan gagah berani melawan rezim Mulyono. Hormat untuk kalian yg tidak percaya begitu saja dgn gaya polos dan sok egaliternya. Tidak seperti kami yg 9 tahun menjadikannya berhala, terhipnotis oleh tampilan itu. Kalian keren banget!
Islah Bahrawi (@islah_bahrawi) 's Twitter Profile Photo

Saya bukan pendukung pak Prabowo. Tapi karena dia sudah dinyatakan sebagai presiden terpilih secara konstitusional, maka saya harus mendukungnya dengan tetap menjaga hak kritis saya. Karenanya, saya juga tidak rela semisal ada orang yg coba-coba menggagalkan pelantikannya.

Islah Bahrawi (@islah_bahrawi) 's Twitter Profile Photo

"Jika mengkhianati ibu kandungmu, kamu akan kuwalat. Cepat atau lambat. Apalagi punya niatan jahat ingin merobek rahim yang melahirkanmu, kuwalatmu akan kuwadrat!" Saya menasihati anak tetangga, namanya Mulyadi.

Islah Bahrawi (@islah_bahrawi) 's Twitter Profile Photo

Sejak terhipnotis oleh "jurus gorong-gorong", ngeliat yg model begini jadi terasa hambar. Tapi kalau beneran mau niru, jangan nanggung. Habis ini datang ke pasar, setting ribuan orang teriakin nama, histeris sambil nangis. Adegan ditutup menggendong anak kecil dan meluk nenek2.

Sejak terhipnotis oleh "jurus gorong-gorong", ngeliat yg model begini jadi terasa hambar.
Tapi kalau beneran mau niru, jangan nanggung. Habis ini datang ke pasar, setting ribuan orang teriakin nama, histeris sambil nangis. Adegan ditutup menggendong anak kecil dan meluk nenek2.
Islah Bahrawi (@islah_bahrawi) 's Twitter Profile Photo

Sekali atau dua kali kebohongan besar yang berhasil, bisa bikin orang hidup dengan kebohongan berlapis-lapis. Bohong jadi candu. Hingga khalayak akan memaknai terbalik setiap ucapannya. Bayangkan jika pemimpin yg mengidap itu. Kita semua bakal fufufafa..

Islah Bahrawi (@islah_bahrawi) 's Twitter Profile Photo

Sekarang mungkin bisa nyantai karena berkuasa β€” kejahatan apapun masih bisa dilindungi. Tapi itu tidak pernah lama. Kelak penguasa berikutnya harus melindungi kejahatannya sendiri. Karena kata Machiavelli, "semua manusia akan berbuat jahat jika diberi kesempatan."

Islah Bahrawi (@islah_bahrawi) 's Twitter Profile Photo

Saya hanya membayangkan situasi ini: Ada yg marah-marah (keluarga inti). Ada yg menenangkan dgn narasi bahwa ini perkara enteng (kawan yg kenal dekat dan cari muka). Ada yg militan membela tapi tidak kenal sama sekali (buzzer partai). And maybe many fuckin' bad days is coming..

Islah Bahrawi (@islah_bahrawi) 's Twitter Profile Photo

"Leo Tolstoy, dari SD saya sudah baca!" "Oke, yang mana you baca Leo Tolstoy, which one?!" (Diam sejenak, mikir cara ngelesnya).. Lalu keluarlah gaya ngeles tidak sempet gugling: "bukan itu yg kita perdebatkan.." Mau ngeplak pala tapi kagak nyampek. Kocak parah...πŸ˜…πŸ˜…

Islah Bahrawi (@islah_bahrawi) 's Twitter Profile Photo

Nemu orang nulis "aktivis" dengan "aktifis" saja sudah ketakar kadar literaturnya. Pake V pak, bukan F. Seperti halnya Silvester, bukan Silfester.

Islah Bahrawi (@islah_bahrawi) 's Twitter Profile Photo

Kalau memang tak bisa diringkus hari ini, ya tunggu saja. Ini soal waktu. Ada masanya manusia kelak tak bisa jumawa karena tak lagi berkuasa. Tak dihormati karena tak lagi ditakuti. Kata WS Rendra, "kalah dan menang, kawan dan lawan dalam politik adalah peradaban yang dangkal."

Islah Bahrawi (@islah_bahrawi) 's Twitter Profile Photo

Dulu saya disemprot Gibran Rakabuming karena mosting gambar Didit ketika membela Jokowi dari serangan buzzer Prabowo. Tapi siapapun pemilik akun "fufufafa" ini, pastinya lebih bajingan daripada saya. Kata-katanya kasar, seperti orang lagi sakaw. Harusnya lu semprot juga dong Bran..

Dulu saya disemprot <a href="/gibran_tweet/">Gibran Rakabuming</a> karena mosting gambar Didit ketika membela Jokowi dari serangan buzzer Prabowo. Tapi siapapun pemilik akun "fufufafa" ini, pastinya lebih bajingan daripada saya. Kata-katanya kasar, seperti orang lagi sakaw. Harusnya lu semprot juga dong Bran..