Buat apa Bangsa Indonesia menganut budaya2 asing yang radikal dan otoriter serta hanya mau menang sendiri dan justru lebih banyak merugikan nilai2 kehidupan luhur dari budaya asli Bangsa Indonesia.

Setiap hari bandit2 politik mempertontonkan aksi2 dan pernyataan2 politik yang tidak beretika (tidak mempunyai fatzoen politik) sehingga Rakyat Indonesia menjadi bingung. Itulah fandalisme politik untuk menghalalkan semua cara demi mengejar kekuasaan semata.

Memasuki Pemilihan Presiden akan banyak muncul "Brutus2 politik" yang awalnya berpura-pura baik tapi kemudian berkhianat dan akhirnya menjadi musuh politik. Itu yang pernah terjadi pada era Pemerintahan Kaisar Yulius Caesarius di jaman Romawi kuno.

Para pendukung Bacapres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo gaduh sana sini via masing2 Buzer di medsos tapi faktanya mereka berdua akrab banget di tanah suci Mekkah dalam menunaikan ibadah Haji. Makanya jangan gontok2an dan hormatilah proses demokrasi itu.

Semoga Indonesia tidak menjadi Negara gagal akibat terjadinya konflik sosial dan politik pada saat Pemilu dan pasca Pemilu jikalau semangat persatuan tidak dijaga dengan sungguh-sungguh. Contoh Uni Soviet dulu pecah persatuannya dan akhirnya bubar.

Menurut saya bahwa berpolitik itu wajar jikalau berbeda pandangan politiknya tetapi jangan sampai mengobral fitnah dan saling mencekal satu sama lain sehingga merusak nilai2 persatuan dan nilai2 demokrasi yang selama ini sudah terbangun dengan baik.

Menurut saya bahwa istilah "belum menyerah" tentu berbeda dengan "tidak akan pernah menyerah sekalipun harus nyawa taruhannya". Kalau saya tentu memilih yang kedua, sebab itulah motto dari seorang Pejuang dan Petarung sejati sekalipun harus mati taruhannya.

Rakyat Indonesia tidak usah bingung memilih ke 3 Bakal Calon Presiden RI. Pakailah Analisis SWOT yaitu: Srengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), Treats (ancaman). Akan terlihat dengan jelas siapa yang layak menjadi Presiden RI.

Apa bedanya anak2 Bangsa dan anak2 Negara? Menurut saya tidak ada perbedaan istilah itu. Jangan kita pikirkan bahwa anak Negara itu anak2 dibawah umur yang terlibat kejahatan sehingga diadakan pembinaan oleh Negara. Bukan itu maksudku.

I want Indonesia's economic politics to side with the common people. Because the majority of small people in Indonesia.

Di suatu negara demokrasi itu tidak boleh Rakyat takut untuk berpolitik dan mengkritik Penguasa, asal kritikan itu disampaikan dengan kata2 sopan dan tidak melanggar kesusilaan. Justru penguasa yang anti kritik adalah rezim fasisme dan otoriter.

Buzzer dan Hacker berbayar sudah aktif melakukan hack akun2 saya. Mengapa kalian harus takut dengan saya? Saya bukan siapa-siapa. Majikan kalian harus diberi pengertian bahwa demokrasi berbicara dijamin oleh Konstitusi Republik Indonesia. Kalau paham hukum.

Kegagalan dari seorang Pemimpin Negara itu karena dia alergi dikritik dan tidak beretika politik serta kurang paham terhadap hukum dan tidak menghormati terhadap hak asasi manusia.

An independent nation is a nation whose economy and politics are not colonized by foreign nations.

x.com/GemparSoekarno…

Sepertinya semua link internet diduga sengaja di downkan. Mengapa dan ada apa sebenarnya? Negeriku tambah kacau. Mudah-mudahan cepat normal lagi jaringan internetnya. Negeriku selalu ketinggalan jaman.

Suatu Undang-undang agar bisa ditaati oleh masyarakat tentu harus memenuhi syarat secara yuridis-konstitusional, ideologis, sosiologis, politis, filosofis/spiritualis, psikologis dan antropologis untuk menghindari adanya pembangkangan dan pelanggaran hukum.

accounts.google.com/v3/signin/iden…

Berpolitik itu memang sangat menggoda dan mengasyikan dan bahkan ketagihan bagi setiap orang. Namun jangan kita mengotori seni berpolitik itu hanya dikarenakan kita berambisi besar untuk menghalalkan segala cara demi merebutkan kekuasaan.

Kalau kita tidak mau terjerat hukum tentu jangan kita melakukan pelanggaran hukum. Sangat sederhana.