Hitsugaya, 燐 (@sefpurna) 's Twitter Profile
Hitsugaya, 燐

@sefpurna

✧ 日番谷 燐 (Hitsugaya, Rin) ⇢ Ravenclaw | Third-year Auror 𝑠𝑡𝑢𝑑𝑒𝑛𝑡 𝑤𝑖𝑡ℎ 2025 𝑎𝑠 𝑎 𝑣𝑎𝑢𝑙𝑡 𝑐𝑜𝑑𝑒. Astronomy, Muggle Studies, History of Magic

ID: 2668481323

calendar_today22-07-2014 05:13:42

2,2K Tweet

368 Followers

375 Following

Arghamount. (@profsarghie) 's Twitter Profile Photo

⠀ Puluhan kunang-kunang menghambur sepanjang ruangan ketika kotak hitam itu dibuka. Ryohei mengintai beberapa ekor yang hinggap di lengannya, bukan kunang-kunang nyata, tetapi sihir murahan yang bisa menghidupkan kehangatan dan keindahan sementara di benak mereka. ⠀

Arghamount. (@profsarghie) 's Twitter Profile Photo

⠀ Ini hari Sabtu paling menyejukkan setelah badai beberapa hari melanda Inggris sepanjang ingatan mereka. “Kau memutar Batu Kebangkitan tiga kali di tanganmu, itu akan menghidupkan kembali orang mati untuk beberapa saat, tapi mereka tidak benar-benar kembali sepenuhnya—” ⠀

Arghamount. (@profsarghie) 's Twitter Profile Photo

⠀ “—kunang-kunang, mereka hanyalah cahaya kecil di kegelapan,” kata Ryohei, “di negeri asal keluargaku, ada kepercayaan bahwa kunang-kunang adalah roh orang-orang yang sudah pergi. Mereka singgah sebentar, menyala di malam yang sunyi, lalu kembali lenyap.” ⠀

Arghamount. (@profsarghie) 's Twitter Profile Photo

⠀ “Indah, tetapi rapuh sekali.” Ryohei mengatakannya dengan wajah yang berseri. “Batu Kebangkitan bekerja dengan cara yang berbeda. Ia memanggil roh kembali, menahan mereka di sisi kita, meski itu bukan tempat mereka lagi.” ⠀

Arghamount. (@profsarghie) 's Twitter Profile Photo

⠀ Dan kunang-kunang itu menghilang. “Kunang-kunang mengajarkan kita menerima—bahwa cahaya yang indah tak bisa selamanya. Sedangkan batu itu, Justru memenjarakan kita dalam kerinduan yang tak pernah selesai—seperti Cadmus-san—angkat tangan untuk menceritakan kisahnya.” ⠀

⠀
Dan kunang-kunang itu menghilang. “Kunang-kunang mengajarkan kita menerima—bahwa cahaya yang indah tak bisa selamanya. Sedangkan batu itu, Justru memenjarakan kita dalam kerinduan yang tak pernah selesai—seperti Cadmus-san—angkat tangan untuk menceritakan kisahnya.”
⠀
Hitsugaya, 燐 (@sefpurna) 's Twitter Profile Photo

"Cadmus and his brothers were the inspiration for the The Tale of the Three Brothers and thus the original masters of the Deathly Hallows. Cadmus was said to have possessed the Resurrection Stone, though the exact circumstances of this are unknown". 2025

Arghamount. (@profsarghie) 's Twitter Profile Photo

⠀ “Sodesune!” Ryohei menatap kotak hitam itu. “Bayangan dari Batu Kebangkitan itu—aneh, ya. Mereka bukan hantu, tapi juga bukan manusia hidup—semacam gema yang kebetulan punya wujud. A—matta, mirip Priori Incantatem, tapi khusus buat orang mati yang kita panggil lewat batu.” ⠀

⠀
“Sodesune!” Ryohei menatap kotak hitam itu. “Bayangan dari Batu Kebangkitan itu—aneh, ya. Mereka bukan hantu, tapi juga bukan manusia hidup—semacam gema yang kebetulan punya wujud. A—matta, mirip Priori Incantatem, tapi khusus buat orang mati yang kita panggil lewat batu.” 
⠀
Arghamount. (@profsarghie) 's Twitter Profile Photo

⠀ “Dan ya, hanya si pemegang batu yang bisa lihat mereka. Konon, roh-roh itu sebenarnya malas ditarik balik ke dunia—semacam tamu yang sudah pulang tapi tiba-tiba diseret balik ke pesta,” kata Ryohei seraya melihat ke sekumpulan murid yang berfokus pada dongengnya. ⠀

Arghamount. (@profsarghie) 's Twitter Profile Photo

⠀ Tentu saja tak ada orang yang berbuat seperti itu. Ryohei memejamkan kedua matanya tiba-tiba, dengan cepat semua kunang-kunang kembali muncul di sekitarnya. Mereka hanya melihat kagum dan penasaran, mengapa sensei (kau harus memanggilnya demikian) itu melakukannya. ⠀

Arghamount. (@profsarghie) 's Twitter Profile Photo

⠀ “Sihir Batu Kebangkitan sebenarnya tidak benar-benar ‘memanggil roh’—ia cuma bisa bekerja dengan apa yang ada di kepala kita.” Kunang-kunang berpendar semakin terang. “Gambar, suara, dan senyuman itu hasil imajinasi kita sendiri yang ditangkap dan diperkuat sama Batu.” ⠀

⠀
“Sihir Batu Kebangkitan sebenarnya tidak benar-benar ‘memanggil roh’—ia cuma bisa bekerja dengan apa yang ada di kepala kita.” Kunang-kunang berpendar semakin terang. “Gambar, suara, dan senyuman itu hasil imajinasi kita sendiri yang ditangkap dan diperkuat sama Batu.”
⠀
Arghamount. (@profsarghie) 's Twitter Profile Photo

⠀ “Demo—keluarga Harry yang muncul menggunakan batu itu melakukannya dengan sukarela—” kata Ryohei, “—itu karena ikatan emosi Harry begitu kuat, sampai ilusi yang terbentuk seolah hidup. Itulah wujud cinta yang dia percaya.” Kini di pikiran mereka diliputi informasi itu. ⠀

Arghamount. (@profsarghie) 's Twitter Profile Photo

⠀ “Seandainya kau memiliki Batu Kebangkitan itu siapa orang pertama yang akan kau panggil?” tanya Ryohei. Bersama dengan pertanyaan Ryohei, kini kegelapan memenuhi pikiran dan dada mereka, dan pendar kunang-kunang hanyalah kenangan semata. “Doushite?” tambahnya. ⠀

⠀
“Seandainya kau memiliki Batu Kebangkitan itu siapa orang pertama yang akan kau panggil?” tanya Ryohei. Bersama dengan pertanyaan Ryohei, kini kegelapan memenuhi pikiran dan dada mereka, dan pendar kunang-kunang hanyalah kenangan semata. “Doushite?” tambahnya.
⠀
Arghamount. (@profsarghie) 's Twitter Profile Photo

⠀ Sementara mereka menjawab, bel berdering nyaring sekali. Ryohei menutup kelasnya. “Wakarimashita. Aku punya keajaiban lain minggu depan, semoga kalian bisa melihatnya. Mina-san, otsukaresama!” dan Ryohei meminta mereka untuk membawa kotak hitam itu sebagai hadiah. ⠀