Update Bab 6 Novel "The Boss Lady" Gratis!!! Hanya di -> cabaca.id/#/user/JPSUNU/… #novel #jpsunu #puisi #sabdaliar

Cinta beda keyakinan memang tak mudah, kisah mirip Kaesang dan Felicia dapat dibaca di novel "Dua Cemara" ~> cabaca.id/#/user/JPSUNU/… #kaesang #felicia #novel #jpsunu #puisi #sabdaliar

Rinai hujan ini, adalah kenangan yang pernah kau bagi. Hingga aku kian larut, dalam basah kesedihan meski musim kelak berganti. Baca Novel "The Boss Lady" -> cabaca.id/#/user/JPSUNU/… #noveljpsunu #puisisabdaliar

Bagaimana bisa membuatmu menjadi tiada, jika pada setiap tarikan napasku, engkau adalah bagian terbesar dari udara. Baca Novel "The Boss Lady" cabaca.id/#/user/JPSUNU/… #noveljpsunu #puisisabdaliar

Bagaimana bisa membuatmu menjadi tiada, jika pada setiap tarikan napasku, engkau adalah bagian terbesar dari udara. cabaca.id/share_book.php…

Meski berulangkali telah dirapi-rapikan, kehilangan membuat sesuatu di dalam dadaku kembali berantakan. Baca Novel "The Boss Lady" ->> cabaca.id/share_book.php…

Kepergianmu tak meninggalkan apa-apa, kecuali mengubah yang tadinya nampak di mata, menjadi yang di hati menciptakan luka. cabaca.id/share_book.php…

Dalam setiap perjalanan yang berakhir entah di mana, aku terus berdoa semoga engkaulah yang tabah menungguku di sana. cabaca.id/share_book.php…

Aku suka suara hujan, dingin malam, dan sepi yang mencekam. Saat-saat pelukanmu datang menghangatkan, meski hanya dalam kenangan. cabaca.id/share_book.php…

Kau mungkin ingat pernah memelukku di masa silam, tapi kau tak tahu apa yang kini tertinggal dan tak mampu kulepaskan. cabaca.id/share_book.php…

Yang paling kubenci dari putaran waktu, adalah karena setiap detiknya sedang mencuri usiamu.

Alangkah mudah sebuah perpisahan, andai di dalam ingatanku engkau berhenti melambai-lambaikan tangan.

Andai kutahu kesedihan ternyata tak mudah ditanggalkan, tak akan kubiarkan kau pernah merasa ditinggalkan.

Peluk terakhir yang tak mungkin terulang, tak lebih menyakitkan dari semua yang kemudian hilang.

Wajah sebuahkesedihan, pastilah wajah yang sedang tersenyum. Hanya saja, itu adalah senyum yang tak pernah kulihat lagi.

Jika seseorang memandangmu dengan belas kasihan, dia iba. Namun, jika ia menatapmu dengan penuh belas kasih, dia ibu.

Sambil terus melangkah hingga entah berakhir kapan, aku mulai ragu, apakah dirimu adalah sebenar-benar tujuan, atau hanya alasanku agar tabah menempuh perjalanan.

Pertama memelukmu, rasanya seperti membuka pintu. Di dalamnya, kutemukan ruang hampa, dengan bekas-bekas kesedihan yang ditinggalkan entah siapa.

Rasa sedih yang tak sudah-sudah, mungkin hanyalah jatah jatuh kita. Semoga seperti rekah tanah kering yang sabar, ketika musim berganti tumbuh indah bunga-bunga mekar.

Sambil nunggu buka puasa, yuk baca cerita terbaru dari J.P. SUNU cabaca.id/#/book/1058/ta…