Bapak ini pura-pura ga tau atau beneran ga tau bahwa proses yang dikritik banyak orang itu bukan cuma soal etika related to putusan MK tapi juga ada soal pengerahan bansos, buzzer, dll. Jadi ga sesimpel “kebanyakan warga memilih yang ga suka baca buku.”

Dianugerahi kecerdasan dan rejeki segitu banyak — bukannya memperjuangkan kepentingan orang-orang yang kurang beruntung, tetapi hanya digunakan untuk memberi manfaat kepada diri sendiri. Apa yang bisa dibanggakan dari “kecerdasan” dan kehidupan yang seperti itu?

Sa rasa ini memang cara pandang yang akan berlaku di bbrp tahun mendatang. Bahwa hidup berjalan di banyak area abu-abu. Mrk yg hanya lihat dunia sbg hitam dan putih akan kalah oleh keadaan. Jadi sudah sewajarnya kita eksplorasi dunia politik abu-abu. Jangan cuma mikir

Huwoooo ok Jadi inget Kino PS gasih 🥹

Peringati Maulid, Jokowi Ajak Warga Tiru Kehidupan Rasulullah dlvr.it/TDH76m

Fenomena apa ini Piotr Jakubowski Jangan-jangan karena polusi udara kronis

Kalo istilah "kadrun" masih populer gak sih

Sampe sekarang gw masih ga ngerti serunya ngikutin hype yg sifatnya konsumtif🗿🗿🗿

Pentingnya hobi membaca

Perpustakaan Publik ada misalnya Perpus Pemprov Jabar & Perpus Pusdai Jabar Kalau perpus berbayar ada Pustakalana sama The Room 19

Ibu belum tahu ada orang jadi komisaris bumen, jubir staf ksp, duta besar, sampai proyekan film modal dari veteran perang medsos ?

Ini di kota manaa 😭

Se rentetan cuitan mencla-mencle Ainun Najib dipatahkan seketika menggunakan 1 gambar.

Konten mingguan warga Bandung Timur geser ke hari Selasa Underpass Cibiru sama Elektrifikasi kereta Cicalengka Padalarang udah sampai mana yah

Kembalikan Gedebage jadi sawah

Indonesia Negara Hukum