ㅤ Alyssa mulai berjalan pelan di sepanjang depan kelas, kemudian melanjutkan penjelasannya. “Kastil Hogwarts dibangun di atas batu-batu besar yang menjulang tinggi, menghadap langsung ke Danau Hitam. Dari banyaknya struktur bangunan, ada tiga menara tertinggi yang menjadi ciri

ㅤ “Tepat sekali! Menara Astronomi, Menara Ravenclaw, dan Menara Gryffindor.” Alyssa tersenyum kecil, lalu menambahkan. “Di dalam kastil ini pun terdapat 142 tangga, dan yang membuat mereka unik bukan hanya jumlahnya. Melainkan karena tangga-tangga tersebut bisa berpindah-pindah

ㅤ Alyssa kembali mengangkat tongkatnya, di papan tulis kini terlihat sebuah gambar yang tidak asing. “Sekarang, mari kita lihat lambang resmi Hogwarts,” ucapnya. “Lambang ini terdiri dari empat lambang asrama, disusun searah jarum jam. Mulai dari kiri atas: singa Gryffindor

ㅤㅤ Ia kembali melanjutkan. “Di tengah sana, ada huruf ‘H’ besar, yang tentu saja mewakili nama sekolah kita, Hogwarts.” Kemudian Alyssa menunjuk bagian bawah, tempat sebuah gulungan pita terbentang. “Dan tertulis pula moto sekolah dalam bahasa latin, Draco dormiens nunquam

ㅤ Alyssa mengangguk. “Never tickle a sleeping dragong atau Jangan pernah menggelitik naga yang sedang tidur,” katanya mengangkat kedua ibu jari. “Dan tahukah kalian, diantara semua menara yang menjulang di kastil ini, ada satu menara yang jarang disebut, bahkan tak semua

ㅤ Ia mengangkat satu jari. “Yang pertama adalah Kuas Penerimaan atau Quill of Acceptance.” Kemudian ia mengangkat jari kedua. “Dan yang kedua, adalah Buku Penerimaan atau Book of Admittance.” “Kedua benda inilah yang sejak berabad-abad lalu menentukan siapa yang layak diterima

ㅤ Alyssa tertawa kecil mendengar cerita setiap murid. “Bagus, bagus! Nah, saat kalian melakukan tanda sihir itu, Kuas Penerimaan pun akan segera merasakannya,” ucapnya. “Ia akan terbang keluar dari tempat tintanya, dan mencoba menuliskan nama kalian ke dalam Buku Penerimaan.”

ㅤ “Hal ini terjadi karena tidak semua anak penyihir otomatis memiliki kekuatan sihir. Ada yang disebut Squib, yaitu anak dari keluarga penyihir yang ternyata tidak memiliki kemampuan sihir sama sekali. Saat bayi, aura sihir mereka bisa saja samar terdeteksi, tapi Buku

ㅤ “Setiap tahun,” katanya, “Wakil Kepala Sekolah Hogwarts akan mulai mempersiapkan undangan resmi bagi anak-anak penyihir yang akan menginjak usia sebelas tahun saat awal tahun ajaran baru. Surat itu dikirimkan melalui burung hantu, dan di dalamnya tercantum pengumuman bahwa

ㅤ “Surat undangan ke Hogwarts tidak hanya dikirim kepada anak-anak dari keluarga penyihir,” ujarnya lagi. “Banyak anak kelahiran Muggle, seperti: Hermione Granger, Lily Evans, bahkan Tom Riddle yang menerima surat itu tanpa pernah tahu sebelumnya bahwa mereka memiliki kekuatan

ㅤ “Karena sering kali anak-anak itu belum pernah mendengar tentang sihir. Mereka tidak tahu bahwa dunia kita ada, tersembunyi dari pandangan orang biasa.” Ia melanjutkan sambil menyilangkan tangan. “Oleh sebab itulah, Staf Hogwarts akan datang langsung ke rumah anak-anak

ㅤ “Padat sekali materi kita malam ini ya?” Tanya Alyssa. “Sebelum kepala kalian semakin berasap, maka pertemuan akan saya cukupkan sampai di sini.” ujar Alyssa dengan senyum hangat. “Silakan merapikan alat tulis kalian.” Ia mengambil sekotak cokelat dari mejanya dan mulai

️ ️⠀⠀ Dengan hormat, Kami ingin menginformasikan kepada penduduk yang saat ini berstatus tanpa pekerjaan serta para alumni aktif mengenai pelaksanaan pemutakhiran data secara berkala, yang meliputi pendataan ulang penduduk. ⠀⠀

Gimana peternakan babi kita, Saint?

Bye all. 🥲