Muhamad Ali (@muhali74) 's Twitter Profile
Muhamad Ali

@muhali74

Associate Professor & Director, Middle East & Islamic Studies; University of California, Riverside. Southeast Asian History, Islam, Pluralism.

ID: 49406419

linkhttps://muhamadali.net calendar_today21-06-2009 19:44:26

27,27K Tweet

12,12K Followers

1,1K Following

Muhamad Ali (@muhali74) 's Twitter Profile Photo

Religions are beautiful. They offer unique and diverse perspectives of beauty, and provide rich ways of experiencing beauty in its various forms and meanings.

Muhamad Ali (@muhali74) 's Twitter Profile Photo

Jangan mengejek keyakinan agama lain "tidak masuk akal" karena keyakinan agama Anda pun mereka anggap tidak masuk akal. Apa patokan masuk akal? Masuk akal menurut siapa? Tapi yang lebih penting, apa makna dan dampak keyakinan Anda itu bagi diri, orang lain, dan lingkungan.

Muhamad Ali (@muhali74) 's Twitter Profile Photo

Menyamakan Bani Israel masa lalu yg disebut Al-Quran dan tindakan pemerintah Negara Israel (yang baru berdiri 1948) itu ibarat menyamakan Bangsa Arab di masa Quran dengan kelakuan Negara-Negara Arab di zaman moderen.

Muhamad Ali (@muhali74) 's Twitter Profile Photo

Jika kita konsisten menggunakan Al-Quran, kita harus mengakui Bangsa Yahudi (Bani Israel) dan Bangsa Arab itu merujuk Bapak yang sama: Abraham/Ibrahim. Nabi Muhammad pengikut Millat Ibrahim. Negara Israel itu produk modern, seperti juga Kerajaan Saudi Arabia, Rep Iran, dsb.

Muhamad Ali (@muhali74) 's Twitter Profile Photo

Saya tidak mengaminkan do'a-do'a yang meminta Tuhan menghancurkan suatu bangsa atau umat karena tindakan sebagian kecil elit atau anggota bangsa/umat itu.

Muhamad Ali (@muhali74) 's Twitter Profile Photo

How did various religions come into being? Why are there multiple religions instead of just one? Why have some religions become extinct while others have survived and evolved? How do certain aspects of the same religion remain consistent while others change?

Muhamad Ali (@muhali74) 's Twitter Profile Photo

Sejatinya. Islam mendekatkan manusia dengan Tuhan, dengan semua manusia, dan alam semesta, bukan menonjolkan identitas sektarian demi identitas lahiriyah dan supremasi golongan yang hanya memisahkan dan menjauhkan sesama.