ㅤ ㅤ Adam Zhou itu menganggukkan kepalanya. “Right, Revealing Charm!” serunya. Jentikkan jari terdengar dan menampilkan sebuah buku di atas meja masing-masing para murid. “Silakan dibaca terlebih dahulu terkait informasi mantra ini.” ㅤ ㅤ

ㅤ ㅤ “Kalau Verdimillious Charm itu digunakan untuk mengungkapkan suatu benda yang tersembunyi, maka Revealing Charm itu digunakan untuk mengungkapkan tulisan yang tersembunyi yang ditulis dengan tinta invisible,” ucapnya. ㅤ ㅤ

ㅤ ㅤ Wira Zhou itu kembali berjalan ke depan kelas. “Perlu kalian tahu, untuk mengungkapkan tulisan yang ada di dalam buku harian Tom Riddle, seseorang menggunakan mantra ini untuk membacanya. Ada yang tahu tidak siapa kah orang itu?” ㅤ ㅤ

ㅤ ㅤ Anggukkan kepala tampak terlihat tatkala beberapa siswa menjawab pertanyaannya dengan benar. “Betul sekali! Hermione Granger. Tapi ternyata tidak ada tulisan apapun disana karena sejatinya di dalam buku harian itu tidak ada tulisan apapun yang tersembunyi,” ucapnya. ㅤ ㅤ

ㅤ ㅤ Putra sulung keluarga Zhou itu tampak menjentikkan jarinya kembali dan memunculkan berbagai macam makanan serta minuman di atas meja para siswa. “Nah silakan dinikmati terlebih dahulu sebelum saya lanjutkan lagi,” ucapnya. ㅤ ㅤ

ㅤ ㅤ Leon tampak mengambil satu buah kudapan dan memakannya. “Saya juga kelaparan,” candanya. “Ah—saya lupa menjelaskan! Cara menggunakan mantra ini cukup mudah. Kalian hanya perlu mengetuk objek dan merapalkan mantra AH-par-EH-see-um,” ucapnya. ㅤ ㅤ

ㅤ ㅤ Sang adam menyeruput minumannya. “Jika memang objek yang ingin kalian baca tulisannya itu memang memiliki tulisan tersembunyi, maka akan ada sinar warna ungu untuk sementara. Perlu diingat bahwa tulisannya hanya akan muncul kurang lebih 5 menit.” ㅤ ㅤ

ㅤ ㅤ “Okay materi selesai!” serunya kemudian menyender di depan meja pengajar. “Wajah kalian sepertinya sudah sangat bosan mendengar saya bercerita terus di depan sini, ya,” ujarnya. Ia lalu tersenyum. “Tapi untuk menyegarkan saya mau mengadakan kuis dadakan,” ujarnya. ㅤ ㅤ

ㅤ ㅤ “Simple saja kok. Kalian hanya perlu menjawab dengan benar seperti biasanya. Tiga orang tercepat yang akan mendapatkan tambahan students point,” ujarnya. “Siap?” tanyanya. Ia kemudian membuka buku dan mulai mencari sebuah pertanyaan. ㅤ ㅤ

ㅤ ㅤ Jentikkan jari terdengar dan sesaat kemudian, layar proyektor menyala; menampilkan sebuah pertanyaan yang telah mereka pelajari. “Nomor 1, silakan dijawab” ujar sang lanang dengan senyum lebarnya tergores pada durja. ㅤ ㅤ

ㅤ ㅤ Leon menganggukkan kepalanya. “Pintar-pintar sekali,” ujarnya. Kuasanya kembali bergerak dan menampilkan pertanyaan selanjutnya pada layar proyektor. “Nomor 2! Kalian pasti tahu, tidak mungkin tidak tahu,” ucapnya. ㅤ ㅤ

ㅤ ㅤ Pria itu terkekeh pelan ketika mendengar jawaban dari para siswa. “Kalian sebelum masuk kelas apa sudah persiapan belajar?” tanyanya. Layar proyektor kembali bergeser dan menampilkan pertanyaan terakhir. “Last question!” serunya dengan lantang. ㅤ ㅤ

ㅤ ㅤ Layar proyektor pun padam. Leon menggeser sebuah kotak yang sudah cukup familiar. “Yap! Karena tadi adalah pertanyaan terakhir maka kelas hari ini pun selesai,” ujarnya. “Jika ada yang ingin kalian tanyakan terkait materi hari ini, silakan dimasukkan ke sini, ya.” ㅤ ㅤ

ㅤ ㅤ Putra sulung keluarga Zhou itu segera membawa sepasang cagak kepemilikannya ke pintu kelas dan membukanya. “Terima kasih sudah menghadiri kelas hari ini, ya. Kalian sudah boleh ke kelas selanjutnya atau kembali ke asrama.” ㅤ ㅤ

ㅤ ㅤ 𝐁𝐄𝐆𝐈𝐍𝐍𝐄𝐑 𝐃.𝐀.𝐃.𝐀. Class dismissed. ㅤ