kpertiwi29 (@kpertiwi29) 's Twitter Profile
kpertiwi29

@kpertiwi29

Give me some alternative narratives. PhD in Organisational Studies and Social Change, @UniMelb. Tweets are personal.

ID: 1194434291918229505

linkhttps://findanexpert.unimelb.edu.au/profile/582718-kanti-pertiwi calendar_today13-11-2019 01:58:30

21,21K Tweet

12,12K Followers

923 Following

tempo.co (@tempodotco) 's Twitter Profile Photo

#TempoThread Presiden Prabowo berencana memperluas lahan sawit dan mengorbankan pohon hutan. Katanya, sawit juga pohon yang dapat menyerap karbondioksida🌳 Tapi, emang pohon sawit dan pohon hutan itu beneran sama, ya?🤷‍♀️ A Thread

#TempoThread 

Presiden Prabowo berencana memperluas lahan sawit dan mengorbankan pohon hutan. 

Katanya, sawit juga pohon yang dapat menyerap karbondioksida🌳

Tapi, emang pohon sawit dan pohon hutan itu beneran sama, ya?🤷‍♀️

A Thread
Ahmad Umar (analispolitik.bsky.social) (@analispolitik) 's Twitter Profile Photo

Salah satu buku klasik yang cukup bagus menceritakan bagaimana yang disebut-sebut sebagai "Peradaban Barat" itu sebenarnya lahir dari proses adopsi kreatif dan pertukaran dari tradisi yang berasal dari "Timur". Termasuk Islam. Dan sebaliknya. cambridge.org/core/books/eas…

gitaputrid (@gitaputrid) 's Twitter Profile Photo

“Knowledge of our land and our people is written by our colonizer and it is time we are the one who write about the knowledge that is ours!” Pernyataan dari seorang mahasiswa Phd Global South dalam pertemuan lintas jurusan di ANU. Hormat bang.

“Knowledge of our land and our people is written by our colonizer and it is time we are the one who write about the knowledge that is ours!”

Pernyataan dari seorang mahasiswa Phd Global South dalam pertemuan lintas jurusan di ANU.

Hormat bang.
Geger Riyanto (@gegerriy) 's Twitter Profile Photo

Ketimpangan eksposur bencana di luar Jakarta mengingatkan saya dengan riset kecil yang sempat kami lakukan pas masih di Remotivi. Berita bencana terpusat di Jakarta dan Jawa, bahkan di media "nasional". Beberapa temuan pentingnya... remotivi.or.id/headline/esai/…

Geger Riyanto (@gegerriy) 's Twitter Profile Photo

Belum lagi, pasca-UU Ciptaker 2020, otoritas penerbitan konsesi tambang, perkebunan, dan logging hutan terpusat di pemerintah pusat. Artinya, dengan ekosistem informasi bencana yang timpang ini, mereka yang menerbitkan izin adalah mereka yang tak punya rasa krisis.

DrHS (@buruhsiluman) 's Twitter Profile Photo

Bencana mengubah berbagai wilayah di Sumatra sekejap mjd wasteland. Salah satunya akibat ekspansi sawit. Perkebunan sawit memang a/ sistem yg menghasilkan limbah, memproduksi wasteland. Bahkan perkebunan sawit adalah limbah itu sendiri. Berjuta2 hektar hutan kita akan mjd limbah.

Bencana mengubah berbagai wilayah di Sumatra sekejap mjd wasteland. Salah satunya akibat ekspansi sawit. Perkebunan sawit memang a/ sistem yg menghasilkan limbah, memproduksi wasteland. Bahkan perkebunan sawit adalah limbah itu sendiri. Berjuta2 hektar hutan kita akan mjd limbah.
Emoticon Biru (@fiinadu) 's Twitter Profile Photo

Ini apa wahai bapak bapak pejabat ?! Ini apa ?! 😭😭😭 Seluas ini kawasan hutan dirusak, kalian ngapain ? Silahkan search di google map, ini di Kab. Sijunjung Sumatera Barat. Keburu dihapus.

Ini apa wahai bapak bapak pejabat ?!
Ini apa ?! 😭😭😭
Seluas ini kawasan hutan dirusak, kalian ngapain ? 
Silahkan search di google map, ini di Kab. Sijunjung Sumatera Barat.

Keburu dihapus.
Howard Beckett (@beckettunite) 's Twitter Profile Photo

Francesca Albanese on “the shame of our time”: ‘A genocide cynically denied while armed’ ‘Those who speak up smeared & intimidated’ ‘Breakdown of International Law’ ‘Not only for Palestinians 🇵🇸 but for humanity’ None are free until Palestine 🇵🇸 is free

JATAM Nasional (@jatamnas) 's Twitter Profile Photo

Pernyataan Bahlil tentang “rasa bersalah” karena dulu bisnis tambangnya selalu berurusan dengan tebang pohon terdengar lebih mirip testimoni nostalgia ketimbang niat bertobat, apalagi jika mengingat perusahaan tambang yang ia dirikan dan terafiliasi dengannya tetap beroperasi

Pernyataan Bahlil tentang “rasa bersalah” karena dulu bisnis tambangnya selalu berurusan dengan tebang pohon terdengar lebih mirip testimoni nostalgia ketimbang niat bertobat, apalagi jika mengingat perusahaan tambang yang ia dirikan dan terafiliasi dengannya tetap beroperasi
. (@danaranindito) 's Twitter Profile Photo

Sah-sah saja ente nyalahin elite di Kemhut bang. Tapi setau gw polhut kebanyakan beneran kerja, cuma kekurangan personel. Bayangin luas hutan lindung + areal konservasi kita 57 jt hektare cuma dijaga 8643 polhut Jadi 1 polhut harus menjaga 6479 hektar. bps.go.id/id/statistics-…

Sah-sah saja ente nyalahin elite di Kemhut bang. Tapi setau gw polhut kebanyakan beneran kerja, cuma kekurangan personel. 

Bayangin luas hutan lindung + areal konservasi kita 57 jt hektare cuma dijaga 8643 polhut

Jadi 1 polhut harus menjaga 6479 hektar.

bps.go.id/id/statistics-…
Remotivi (@remotivi) 's Twitter Profile Photo

Kalau baca isi komentar dalam konten video penjarahan yang terjadi di Sibolga, kita akan menemukan sentimen negatif, ungkapan untuk meng-cancel empati, hingga membatalkan niat berdonasi. Hal ini terjadi karena ada bias urban dalam cara kita melihat masalah.

Kalau baca isi komentar dalam konten video penjarahan yang terjadi di Sibolga, kita akan menemukan sentimen negatif, ungkapan untuk meng-cancel empati, hingga membatalkan niat berdonasi. 

Hal ini terjadi karena ada bias urban dalam cara kita melihat masalah.
Alnick (@alnickmnathan) 's Twitter Profile Photo

If a head of state doesn't know about the problems in their country then they are incompetent. If they choose to ignore the problems then they are morally bankrupt. It is your duty to hold them accountable or replace them with the ones who do care about your lives & interests.

Nabiyla Risfa Izzati (@nabiylarisfa) 's Twitter Profile Photo

Nope. We can disagree about Leila Chudori and her books (I really like some of it actually!), but please if you got a chance to read this book, read it. It’s good. Based on REAL research. And it will give you a lot of new insight. One of my top10 non-fiction Indonesian book.

Ahmad Umar (analispolitik.bsky.social) (@analispolitik) 's Twitter Profile Photo

Tahun ini sudah 10 tahun Wijaya Herlambang meninggal dunia. Dikembangkan dari tesis PhD di FIB UQ, di bawah bimbingan Helen Creese. Buku legendaris. Tak lama kemudian saya malah berkesempatan PhD di kampus beliau, meski di FISIP. Al-Fatihah.

Ahmad Umar (analispolitik.bsky.social) (@analispolitik) 's Twitter Profile Photo

Wawancara beliau di IndoPROGRESS tentang Freedom Institute, Lembaga Salihara, dan komunitas yang melahirkan Islam Liberal (dan tak mengherankan kini berubah jadi Islam Tambang) indoprogress.com/2014/11/wijaya…