Nder, sebagai sesama perempuan, mau ngingetin aja. Perempuan itu bukan "objek perburuan" ya. And for women's safety, no means no.

meromantisasi ketertindasan terus lupa sama si penindas sistem

Gimana gerakan anti rezim bisa berhasil, kalo isi dari penggeraknya aja Misoginis?

Misoginis bgsat. Lu pada notice? Kalau politikus laki2, identitas gendernya ga disebut2. Giliran perempuan? Lihat aja isi reply nya, byk yg mengarah ke verbal assault. Idk, at end gw rasa lu pada emang deserve negara busuk ini. Cerminan orangnya.

Indon bubar aja, lakinya tolol kek asu semua. Persetan sama gerakan sipil👍

Sebagai laki-laki, kalian cuma perlu melawan rezim. Tapi sebagai perempuan, selain melawan rezim, kami juga harus melawan laki-laki misoginis seperti kalian ini yang ikut-ikutan jadi penindas. Musuhnya dobel.

Mayoritas yang khianat dan mendominasi kursi jabatan itu cowok tapi, tentu aja, gak seru kalau gak misoginis kayak begini. Tai semua emang gerakan sipil di kita.

PR panjang untuk ngubah cara pandang masyarakat kita untuk melihat perempuan sebagai manusia, biar gak ada lagi namanya beban ganda, lebih-lebih kekerasan berbasis gender, marginalisasi, subordinasi, & stigmatisasi.

UT adalah salah satu hal terbaik yang kita punya di sistem pendidikan tinggi Indonesia. Setiap orang harusnya bisa punya akses ke pendidikan tinggi yang aksesibel, biayanya terjangkau , dan sistem kuliah fleksibel kyk UT.

Saya baca, anggota DPR di Indonesia pemasukannya lebih tinggi daripada di Inggris & di A.S. Padahal biaya hidup di Inggris & A.S jauh lebih tinggi. Ini duitnya rakyat yang dibikin menggaji DPR. Tapi malah kerjanya seringkali mengorbankan rakyat. Rugi besar rakyat Indonesia!

jangan terbiasa menghubungkan kejelekan pemerintah dngan gangguan jiwa. itu ableis dan nirempati dngn orang2 yg hidup dngan skizofrenia. carilah cara lain mengkritik yg tdak merugikan rakyat marjinal dngan penyebaran stigma seperti ini. come on, do better!

Identitas manusia gak selalu bisa dibikin sendiri, kadang orang lain yang mengidentifikasi/melabeli. Ini tentang konsep diri, setiap orang punya individual self dan collective self. Aku pernah nulis sederhana tentang identitas perempuan setelah menikah: mubadalah.id/identitas-pere…

Oh shut up they’re not the same. And no you don’t get it because you’re not a woman.

Ni kritik thdp feminis yg pro trans(puan/pria) tuk masuk k kamar mandi yg sesuai dgn kelamin alih2 identitas gendernya, wanita tulen yg gk feminim bkln kena batunya jg, otomatis maksa wanita bwt jd feminim yg mana merupakan anti-tesis dr kritik feminis thdp patriarki tu sendiri.

Ketika perempuan ngomongin isu sistemik akan dikatain gender war/tukang cari ribut. Enak ya jd laki, mau ngetwit seksis dan cabul pun cm segelintir orang yg berani negur. Cabulnya rame2 pula. Emg plg gampang itu jadiin perempuan sbg target seksisme, objektifikasi, lalu dibungkam.

Girl, tidak semua orang hidup di lingkungan mau mendengar suara perempuan. Ada yang dipukul saat berkata tidak. Ada yang dikucilkan saat berkata tidak. Ada yang dibunuh saat berkata tidak. Jika km bisa berkata tidak, good for you. Tidak semua perempuan seberuntung dirimu

Tai. Lo gak kasihan ama guru yg gajinya banyak yg gasampe 1/3 gaji sehari anggota wakil rakyat, malah dibilang beban. Emang pada pengen rakyat ngadain pekan budaya perancis ini sih.

Wow...ada yg nulis begini di berita perempuan dibunuh. Gila... Gak punya hati. Sebenci itu kah sama perempuan?

Kalian tau gak hak-hak konstitusional ini masih dilanggar sama negara terutama terhadap perempuan? Sampe sekarang gue masih bingung memproses rasa sakit karena negara sendiri yang memberi luka..