Berlaksa cita anak2 Indonesia takkan pernah tumpas. Cuma beralih rupa dlm kreasi serba diam. Diam yg gemeretap... menggetar dunia. Spiritualitas jua berwadah diam dan senyap.
Menghindar dari "generasi" penghafal Filsafat, adalah juga sebuah elakan cerdas demi perjumpaan "masyarakat pembelajar" di ujung selekoh yg lecah. Ya, walau becek sekalipun...
Menepuk, membusung dada; Inilah "pembangunan". Padahal tak lebih dari peristiwa menggeser perabot (kita, hanyalah serombongan migran yg terpelanting di atas pertiwi bernama Bumi). "Pembangunan" dlm ujaran para "perantau".
"New Normal"; lalu di negeri ini suka membolak-balik kata seolah2 menjadi "gerakan". "Normal Baru" bukan berarti "Baru Normal". Frasa ini amat asing dari "rasa bahasa", maka terpaksa menukangi akar kata itu menjadi "Kenormalan Baru". "Adaptasi Kebiasaan Baru". Normalkah kita?
Wah, Hagia Sophia.., sbgmana Masjid Sevilla dinasti Al Muwalid berubah jadi Gereja Raja Peter. Masjid Agung Cordoba jadi Katedral Alfonso X. Semua ini bukanlah petarungan "langit", tapi jalanan sejarah ttg pertelagahan penghuni bumi mengenai "langit". Politik bumi yg melangit?
Hilang? Mgkin jg sudah lapuk lalu lenyap. Frasa, kalimat ini mgkin tersisa ujung2an; "TDK BERKELEBIHANLAH KIRANYA", "KEMUDIAN DARIPADA ITU", "WAKTU DN TEMPAT DIPERSILAKAN". Selompok ibu2 majelis ta'lim rasanya masih bercanda dg frasa ini... Tersapu oleh milenial?
Juli dan sejumlah kehilangan. Sebelumnya, sastrawan Sapardi Djokodamono. Kemaren mlm Sastrawan dan Budayawan Ajip Rosidi menghadap Rabb. Bersatulah di celah cerlang gemintang sunyi nan merindu...
Agustus dg angka 17 yg amat cerah hari ini. Kian cerlang negeri dan bangsa ini dlm perikatan kuat, lentur namun senantiasa progresif. Viva Indonesia. Harijadi bukan sekedar angka di almanak... Kian matang dan bestari
Mengapa hijrah? Demi meninggalkan fanatisme populis beku dlm satu kabilah. Demi meraup kemenangan di tengah keragaman. Demi menegakkan pemerintah yg adil di tengah samudera nan tak bertepi... Selamat Anno Hageria 1442
"Sri Barat, Sri Selatan, Tara (dari kata Utara) Mahintan, Mahanum, Mahebat, Mahani, Mahratu, Mahagung, Maherab, Mahendun, Mahensun, Mahantik, Mahawa..." Dduuuh serangkaian nama2 perempuan Melayu yg wangi dan meranum
Pagi Jumat yg cerah. Semoga menjadi Jumat yg berkah bagi semesta alam. Dunia selalu akan menang diteraju oleh akal sehat yg cerlang-cemerlang. Bak Mentari pagi...
Tak perlu menggebu2 kalau sekadar hanya utk mengucap selamat kepada Joe Biden dan Kamalla Harris. Di saat gunungan ucap selamat itu menurun krn perjalanan waktu kalender, pun secara sadar sy mengucap TAHNIAH. Magnifique... sang pelintas langit nan cerah