ㅤ “Tidak ada lampu,” ucap Maysilee. meraba dinding ‘tuk mencari penerangan. “Eh! Disini ada ukiran yang membingungkan, ada yang bisa membacanya?” ( Silakan jawab hingga 20.12 GMT+7 ) ㅤ

ㅤ Lorong tersebut mendadak terang, dibantu dari obor yang menyala tiap sisi. Helaan nafas dihaturkan, setidaknya mereka dapat melihat eksistensi di depan. “Sepertinya tidak ada apa-apa disini. Tidak ada barang yang jatuh atau sesuatu yang aneh.” ㅤ

ㅤ “EH! Ada sesuatu disini!” Mahiru Ryouma menunjuk tulisan dibalik obor. Dahi tiap diantara kalian mengerut, mencari tahu apa maksud dibalik pertanyaan tersebut. “Oh! Sepertinya aku tahuu.” ( Silakan jawab hingga 20.20 GMT+7 ) ㅤ

ㅤ Pintu yang sejak tadi terbuka, perlahan-lahan tertutup dan terkunci. Kalian merasa menyesal melihat kertas tersebut. Sekarang, tidak ada yang dapat dilakukan selain menunggu orang dari luar membukakan pintu, merapalkan mantra disini pun tidak ada gunanya. ㅤ

ㅤ Rasa sesal masih menggerogoti hati. Isadora berdeham sebelum mengeluarkan vokalnya. “Kita coba saja jalan terlebih dahulu, barangkali ada sesuatu di depan sana. Tidak ada gunanya untuk menyesal sekarang. Pasti ada cara.” Mencoba menyemangati. ㅤ

ㅤ “Aku seperti melihat tempat indah disana!” teriak Gertrudice.. Kalian berlari menuju tempat sesuai dengan arah tangan sang puan. Padang rumput disertai dengan bunga bewarna-warni terlihat, membuat siapa pun yang mencium merasa tenang. ( Silakan jawab hingga 20.33 GMT+7 ) ㅤ

ㅤ Dari arah berbeda, suara derit gerbang mampu menyita atensi. Besi panjang dilengkapi dengan bunga bewarna pink keperakan tampil begitu apik. Kalian dapat melihat pemandangan dibaliknya yang memprihatinkan: bangunan-bangunan yang rusak. ㅤ

ㅤ Tidak lama kemudian, sosok pengajar yang lengkap dengan tongkat magisnya sadar akan keberadaan murid tingkat pemula. “Eh, kalian ada disini?” Terkejut. “Astaga! Saya lupa hari ini harus mengajar!” ㅤ

ㅤ “Saya benar-benar minta maaf.” Wisteria menatap muridnya. “Beberapa saat lalu, saya mendapatkan kabar kalau rumah Aeong mengalami kerusakan. Jadi, saya buru-buru datang kemari untuk melakukan perbaikan. Apalagi, gerbangnya rusak—dan itu sangat berbahaya.” ㅤ

ㅤ “Gerbang dipenuhi pengamanan, tidak semua orang bisa masuk. Ya begitulah … saya kaget.” Wisteria memandu tungkai bergerak. “Mari saya antarkan pulang. Sekali lagi, mohon maaf teledor—juga terlewat janji games. Bulan depan, janji! Mari. Selamat beristirahat, semuanya!” ㅤ

ㅤ End of Plot. ㅤ docs.google.com/forms/d/e/1FAI…