Ngerasa flat banget, kaya males banget buat jatuh cinta atau cinta-cintaan.
Mikirnya cuma ya kalo mau serius ayo bertahan dan jalanin sama-sama, kalo gak serius yaudah pergi sono jauh-jauh, jangan buang waktu gua jadi sia-sia.
Pokoknya gitu dah.
Ada saatnya kamu cape dan harus berhenti sejenak. Menghela napas, menangis, berkeluh kesah, itu bukan pertanda enggak bersyukur. Kamu cuma sedang jadi manusia. Kalau sedihnya udah beres, jangan lupa lanjutin hidup
Yang jadi masalah karena terlalu lama diam di rumah adalah pikiran-pikiran buruk kambuhan, yang cuma datang di malam hari, lalu hilang pas siang, kemudian datang lagi malam berikutnya. Kayak setan
gengs, cuma ingin ngingetin, jgn lupa utk take care of your mental health juga ya di situasi sekarang. karena segala ketidakpastian ini pasti mudah melahirkan kecemasan.
it's okay to be not okay. talk to someone about it. you don't have to be alone in your fight.
Setiap hari berdoa meminta untuk diperbanyak rasa sabarnya karena menyadari bahwa berjalannya hidup nggak semuanya mulus. Harus ngadepin yang nggak tau diri, harus ngadepin yang nggak tau terima kasih, dan beberapa menyebalkan yang lainnya. Semoga dijauhkan dari yang demikian.
Enak banget hidup tanpa overthinking, insecure, cemburu, dan kecemasan-kecemasan lainnya. Tapi kadang seporsi kecil kecemasan itulah yang membuat kita menjadi manusia, iya, seporsi kecil yang tidak berlebihan.
Semakin dewasa, semakin let if flow aja gitu ngebiarin orng² yg pergi. Ngga perlu pura² baik agar menahan orng lain untuk tetap tinggal. Aku juga ga perlu pake topeng supaya bisa diterima. That's way a simple life, hidup ga perlu dipusingkan dgn orng² yg tdk bisa nerima kita.