Asal Bukan TerMul 👌 (@buruceleng96454) 's Twitter Profile
Asal Bukan TerMul 👌

@buruceleng96454

Akun membela KEBENARAN,
bukan mencari PEMBENARAN 🔥

ID: 1945094052682326016

calendar_today15-07-2025 12:12:51

918 Tweet

119 Takipçi

167 Takip Edilen

𝙲𝚑𝚢𝚗𝚝𝚑𝚒𝚊 (@chynthia_k) 's Twitter Profile Photo

. KEPALA BURUNG KOLAB DENGAN BANTENG Vs GAJAH KEPALA MERAH. Prabowo main Cantik nih.! Ya wajar sih.Disaat Emosi Rakyat yg semakin memuncak karna Ketidakjujuran Jokowi soal ijazahnya, kalo Prabowo masih aja Berdiam diri sama aja menggali Lubang Kubur sendiri utk Pilpres 2029. .

🇲🇨𝕻𝖚𝖙𝖗𝖆 𝕻𝖊𝖓𝖉𝖆𝖜𝖆🇲🇨 (@pieter_sun01) 's Twitter Profile Photo

Kalau urusan CPO aja masih bau amis, gimana rakyat bisa yakin data pribadinya “ditransfer dengan tanggung jawab”? Jangan-jangan tanggung jawabnya juga... di-export kayak minyak goreng. #DataPribadiBukanCPO #PrivasiBukanKomoditas #MultitaskingAntaraCPOdanCPU 😎💾

Kalau urusan CPO aja masih bau amis,
gimana rakyat bisa yakin data pribadinya “ditransfer dengan tanggung jawab”?
Jangan-jangan tanggung jawabnya juga... di-export kayak minyak goreng.
 #DataPribadiBukanCPO
#PrivasiBukanKomoditas
#MultitaskingAntaraCPOdanCPU 😎💾
August (@anaklolina2) 's Twitter Profile Photo

Orang ini tidak perlu pikir panjang untuk bicara karena dia anggap semua warga indonesia seperti warga 58%, apapun yang dikatakannya akan di percaya. Emang data warga AS juga di pegang Indonesia kah sehingga dibilang bertukar?

Orang ini tidak perlu pikir panjang untuk bicara karena dia anggap semua warga indonesia seperti warga 58%, apapun yang dikatakannya akan di percaya.

Emang data warga AS juga di pegang Indonesia kah sehingga dibilang bertukar?
Preciosa Kanti (@preciosakanti) 's Twitter Profile Photo

Pak Presiden, Terlalu banyak Menteri2 Bapak yang blunder dengan komentar komentar yg TIDAK SENSITIF dalam menanggapi kehidupan rakyat kecil. Bahasa seperti ini tidak ada efek positive bagi siapapun yang mendengar. Jikapun 7 anak tsb benar “kaget” seperti yg dipikirkan Menteri

Pak Presiden, 
Terlalu banyak Menteri2 Bapak yang blunder dengan komentar komentar yg TIDAK SENSITIF dalam menanggapi kehidupan rakyat kecil.

Bahasa seperti ini tidak ada efek positive bagi siapapun yang mendengar. 
Jikapun 7 anak tsb benar “kaget” seperti yg dipikirkan Menteri