Aubrey. (@majesthiec) 's Twitter Profile
Aubrey.

@majesthiec

Aubrey Elowen Aldermere. A beautiful soul wrapped in quiet elegance, with kindness as her strength and wonder in her eyes. SL1MS4009.

ID: 1933907897932718080

linkhttp://neospring.org/@majesthiec calendar_today14-06-2025 15:22:43

204 Tweet

132 Takipçi

215 Takip Edilen

Heron. (@profsheron) 's Twitter Profile Photo

ㅤ Ia mengeluarkan tongkat dari balik jubahnya dan dengan satu ayunan ke papan tulis. Seketika, gambaran awan bergulung muncul disana. "Pekan lalu, kita telah mempelajari Austromancy," lanjutnya sambil melangkah ke samping papan tulis. ㅤ

ㅤ
Ia mengeluarkan tongkat dari balik jubahnya dan dengan satu ayunan ke papan tulis. Seketika, gambaran awan bergulung muncul disana.

"Pekan lalu, kita telah mempelajari Austromancy," lanjutnya sambil melangkah ke samping papan tulis.
ㅤ
Heron. (@profsheron) 's Twitter Profile Photo

ㅤ “Tepat sekali, Josiah,” katanya, sembari menjentikkan tongkatnya ke arah papan. Ketukan kecil itu mengubah ilustrasi yang semula awan menjadi meteor di bagian tengah. "Seperti benda langitnya, nama metodenya adalah Meteoromancy." ㅤ

ㅤ
“Tepat sekali, Josiah,” katanya, sembari menjentikkan tongkatnya ke arah papan. Ketukan kecil itu mengubah ilustrasi yang semula awan menjadi meteor di bagian tengah.

"Seperti benda langitnya, nama metodenya adalah Meteoromancy."
ㅤ
Heron. (@profsheron) 's Twitter Profile Photo

ㅤ "Meteormancy, atau Meteoromancy—sama saja, ya," ujar Heron sambil mengangguk ringan. Ia melangkah mendekati sisi papan tulis, di mana ilustrasinya perlahan bertambah. "Yang diamati bukan hanya meteor, namun komet, bintang jatuh, dan juga segala bentuk fenomena langit." ㅤ

Heron. (@profsheron) 's Twitter Profile Photo

ㅤ "Pada zaman kuno," ucapnya sambil membuat gerakan seolah menggambar langit luas di udara, "kemunculan komet atau meteor yang melesat di langit senja sering kali menimbulkan ketakutan besar." "Para peramal menafsirkan cahaya dari langit itu sebagai pertanda bencana." ㅤㅤ

Heron. (@profsheron) 's Twitter Profile Photo

ㅤ "Wabah penyakit, peperangan besar, dan malapetaka alam seperti badai, banjir, bahkan gempa bumi dipercaya akan menyusul tak lama setelah cahaya langit itu muncul." "Kebayang tidak, jika kalian hidup pada masa itu?" Tanyanya sambil mengedarkan pandangan. ㅤㅤ

Heron. (@profsheron) 's Twitter Profile Photo

ㅤ "Satu-satunya yang bisa kalian lakukan saat melihat langit menyala.. adalah berdoa agar tafsirnya keliru," Heron bergidik ngeri sebelum berdehem dan melanjutkan penjelasan. "Namun, di dalam ranah politik, tentunya mereka memiliki arti lain. Ada yang mau menebak?" ㅤ

Heron. (@profsheron) 's Twitter Profile Photo

ㅤ "Spot on, Esther. Tanda-tanda semacam ini sering dipandang sebagai pertanda pergantian kekuasaan, atau bahkan kematian seseorang yang sangat terkenal," jelasnya sambil berjalan kembali ke tengah kelas. "Ada juga cerita rakyat yang berkembang dari abad ke-19," lanjutnya. ㅤ

Heron. (@profsheron) 's Twitter Profile Photo

ㅤ "Konon, jika kalian melihat bintang jatuh, itu adalah tanda bahwa seorang bayi baru saja lahir ke dunia." Matanya menyapu wajah-wajah murid yang tampak mulai terbawa suasana. "Tidak hanya itu, masih ada lagi mitos tentang bintang jatuh. Yang tau, bisa sebutkan?" ㅤ

Heron. (@profsheron) 's Twitter Profile Photo

ㅤ "Kalian pasti pernah melakukannya, kan? Bermohon kepada bintang jatuh." Ujung bibirnya terangkat. Nadanya kembali berubah menjadi serius. "Namun bagi sebagian, bintang jatuh justru dianggap pertanda sial bagi yang menyaksikan, bahkan sebagai pertanda kematian." ㅤ

Heron. (@profsheron) 's Twitter Profile Photo

ㅤ Ia mulai membagikan beberapa lembar tugas ke barisan depan yang segera berpindah tangan dari satu siswa ke siswa lainnya. "Kalau ada pertanyaan, silakan langsung ditanyakan ke meja (pesan langsung) saya, ya." ㅤ

Heron. (@profsheron) 's Twitter Profile Photo

ㅤ Heron melangkah kembali ke depan kelas dan menepuk meja kayunya sekali, ringan. "Untuk sekarang, kalian sudah boleh meninggalkan kelas. Terima kasih sudah hadir malam ini. Sampai jumpa di pertemuan berikutnya!" ㅤ