Dimana anak-anak bangsa ini yang jebolan institut pertanian, fakultas pertanian, tehnologi dlsb. ? Semua sudah jadi politisi ya ? Atau timses ? Atau broker ? Kenapa harus China ? Mungkin kader anak bangsa kita ini bodoh-bodoh ? Alaaaah gak mau taulah. Pusiiiing.
Selama ini dg tidak sadar kita telah tercekoki teori konspirasi barat untuk mengkaburkan realitas dan fakta. “Iran berkonspirasi dg israel” misal. Bahkan ada isu Hamas bentukan Israel. Alangkah bodohnya kita. Jangan2 kita akhirnya menganggap setan berkonspirasi dg Malaikat.
Hehe ada benarnya juga. Banyak fak pertanian tapi kedaulatan dan kemandirian pangan semakin amburadul. Fak. Hukum di setiap universitas tapi fulus tetap penguasa tertinggi. Banyak sarjana teknik tapi motor/mobil masih made in Jepon. Banyak alim agama tapi…hehe
Santri berpamitan mengikuti peringatan Hari Quds dengan agenda utama kocaman terhadap Israel. Saya bilang; “Percuma”. Masalah kuncinya bukan Israel tapi raja-raja Arab termasuk presiden yang menjadi penyokong dan tameng budak bagi Israel. Kecam mereka.
Jika hampir semua elit politik di Barat, dari blok ideologi manapun, memberikan dukungan tanpa syarat kepada Israel, dg alasan “Israel punya hak untuk membela diri”, maka jangan salahkan jika umat Islam mengambil posisi serupa: membela Palestina “at all cost”.
Ribet + Ruwet; senengnya meseso dan mempersulit orang2 kecil yg sudah sarat kesuliyan dg berbagai dalih. Coba yang membawa barang itu cuan koruptor atau pejabat. Katanya Pekerja mıgran itu Pahlawan devisa. Begitukah cara menghargai pahlawan kita. Atau memeras.? Pukulon pukulon.
Beberapa desa di Demak mungkin tidak dapat merayakan Hari Raya Fithr karena genangan banjir dan rob. Guru honorer dan beberapa buruh masih menanti THR. Sementara itu istri Sang Koruptor tersenyum usai diperiksa. Sungguh inilah hal yg tidak bisa aku pahami di negeri ini.
Kesalahan tulisan, perkataan dan perbuatan kita yang ditampakkan oleh Alloh swt ke khalayak umum memiliki khikmah supaya kita tidak tidak sombong dan ujub dengan apa yang telah kita lakukan.
Mega Korupsi (kerugian negara) yang diekspose saat ini (271 T) oleh pengusaha pecundang dan pejabat kong kalikong bukannya dijadikan şirine emergensi pemberantasan korupsi tapi jangan2 koruptor dibawah nilai itu lebih berani. “Korupsi saya toh lebih kecil”. Celaka 12 bangsa ini.
Bagiku berkumpul dengan aktifis pemerhati masalah sosial, lingkungan dan kebangsaan ini melebihi dari pesta. Semangat dan behagia karena banyak kawan. Tapi setelah bubar dan usai tinggal kesedihan dan keprihatinan yg mendalam. Kita belum mampu apa2 untuk mengurai masalah ini.