Membaca novel 1300++ halaman karena apa itu penurunan attention span, I don't know them

Character development from NKRI Harga Mati to Ayah Mengapa Aku WNI

Apalah artinya membaca shoujo manga jika tanpa disertai menatap panel lekat-lekat lalu menghela napas panjang sembari meratap, 'Anjiiiiiiiiiiiiir kenapa dia ganteng banget...'

Selain kecenderungan pakai kalimat pasif, penggunaan subjek 'saya' juga sepertinya haram. Harus pakai 'kami' atau justru pihak ketiga seperti 'Penulis', nama departemen, dan sejenisnya. Seolah memang sengaja agar nggak kena akuntabilitas meskipun jadi pihak penanggung jawab. 😅

Nonton Dune dan nggak tahan nggak ketawa pas adegan penamaan 'Paul Muad'Dib Usul' because I don't know if (a more normal) people would think it's a touching scene but my brain automatically goes, '...kayak wibu Facebook yang pasang nama akun Fatur Shikamaru Abarai.'

Washington DC means nothing to me, pals, I only care about Cakung DC

Terima kasih ya Allah sampai hari ini aku belum relate dengan keluhan penurunan attention span

Kalian semua sepantasnya masuk neraka jalur undangan

Nggak pernah paham dengan orang-orang yang berpendapat bahwa 'tidak selingkuh' bukan termasuk bare minimum dari sebuah hubungan pernikahan—yang padahal pondasi utamanya adalah komitmen kesetiaan terhadap satu sama lain, alesannya 'nggak selingkuh kan juga butuh usaha'. Whuttt 🥴

Kalau Anies dibilang orang-orang 'father written by women', mungkin Pak Joko ini masuk kategori 'father written by Orde Baru'

Selama menonton film-film ybs, selalu menemukan pola serupa: karakter-karakternya digerakkan oleh plot alih-alih menggerakkan plot. Karena ceritanya mau dibikin begini, maka karakternya berperilaku seperti itu. This makes them feel like caricatures (to me) instead of people.

You wouldn't last an hour in the kabupaten where they raised me

Hello, folks.
Aku... bikin cerpen di GWP *shy face* 👉🏾👈🏾

It's a quick read; panjangnya nggak sampai 1500 kata. If you have time to spare, please check it out. Feedback and comments are appreciated!

I hope you enjoy 'Perempuan-Perempuan Kelaparan'.
gwp.id/chapter/137476…

This house believes that 'Emang jelek kok, tapi gue suka' is a powerful statement, y'all.

I truly love going home and stocking up on gosip kampung because eeeeeeeeveryone could be involved or having a beef with eeeeeeeveryone and the bizarreness of it all puts utas aib Twitter to shame