Soal akun anonim, jagoan saya masih tetap Mad Mijan dan Yudi Ndut 😅

Penyakit ain

Update dari akun resminya Instagram, mereka bakal mengurangi bahkan tidak merekomendasikan akun-akun yg isi kontennya hanya repost. Mereka akan mengutamakan para konten kreator yang rajin membuat konten original.

Update menarik yang layak diapresiasi.

Ada banyak hal ajaib di usia ke-40. Banyak yang melewatinya dengan kegembiraan. Namun tak sedikit yang melaluinya dengan kesialan yang tiada terkira.

Sebuah cerita pendek tentang ulang tahun ke-40.

Perbandingannya nggak masuk. Dunia entertainment secara moral memang tidak wajib dikritik, sebab tidak “dibiayai” uang rakyat. Sedangkan politik, terutama yang menyangkut kekuasaan, justru harus senantiasa diawasi dan dikritik, sebab ongkosnya pakai duit rakyat. Itu dulu.

Ah, jadi ingat kisah Umar bin Abdul Aziz yang mematikan lampu di kantor istananya saat anaknya datang dan ingin berkonsultasi tentang masalah keluarga.

“Lampu ini minyaknya dibeli dengan uang negara. Sementara perkara yang akan kita bahas adalah urusan keluarga.” kata Umar.

Buku terbaru di Akal Buku yang cocok menjadi bacaan untuk anak-anak remaja.

Meskipun buku ini sebenarnya ditujukan bagi remaja dan anak muda pada umumnya, namun tidak menutup bahwa orang yang berusia matang pun akan mendapatkan ide baru yang praktis di sini.

Indonesia diselamatkan tiang berkali-kali, jelas itu karena doa para ulama dan jutaan tahajud. Tapi kita memang harus ingat, orang Uzbekistan juga berdoa.

Fans Uzbekistan ga ada yang bawa bendera gede-gede bergagang paralon. Konsekuensi yang memang harus ditanggung oleh negara yang tidak tersentuh skena sholawat.

Pablo escobar gak distribusi narkoba ke Indonesia soalnya cukainya lebih gede dari penghasilan kartelnya

Personal recommendations ya:

Kuliner
✅ Mangut lele Mbah Marto
✅ Sop sapi Pak Bayu (jangan kesorean nanti abis)
✅ Joglo dhahar Kopi Rolas (kayak Klotok tapi chill)
✅ Gudeg Bromo
✅ Geprek Bu Made atau Bu Tini
✅ Mas Kobis (hahah)
✅ Olive Chicken

Kopi
✅ Hayati
✅ Space
✅

Beberapa kritik yang diterima Joko Pinurbo, antara lain adalah karena puisi-puisinya kian kemari dianggap terlalu 'remeh'.

Pak Jokpin tidak malu-malu menjawab, ia menulis puisi buat hidup dan buat nafkah keluarga. Karenanya ia menulis untuk orang muda, tentu tetap dengan misi

Jogja selalu berat dan kusut, Pak Jokpin-lah yang membuatnya menjadi romantis dan sangat sentimentil.

Sugeng tindak, Pak Joko Pinurbo. Swargi langgeng.

Netizen Korea wis mulai do pasang status: “Info dino iki Shin Tae Yong jumatan nangdi, meh tak gejlik sikile.”

Agus Mulyadi Kondisi ng seoul saiki mas

Lawan terberat Shin Tae Yong setelah ini bukanlah timnas Jepang, Saudi Arabia, atau Iraq, melainkan petugas imigrasi Korea Selatan.

Anak-anak GMNI pas menyimak Pak Bambang Pacul ngomong soal korea be like: “Haissh, koreane wis kukut, Pak Pacul.”

SYT pas bali Korea kon turu ning gerdu

Agus Mulyadi

Yang dipimpin oleh pelatih pemutus KTP Korea